industri

Industri Minyak Atsiri

Pabrik Minyak AtsiriIndonesia sejak era tahun 60-an dikenal sebagai negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia terutama minyak atsiri nilam dan hingga sekarang minyak atsiri nilam dari Indonesia masih sangat dikenal di pasar dunia.

Produk ini mempunyai orientasi export. Minyak atsiri nilam digunakan di industri parfum sebagai zat pengikat aroma dan perannya belum mampu digantikan oleh zat sintetis, sehingga kebutuhan minyak atsiri nilam di dunia besar sekali. Selain digunakan di industri parfum minyak atsiri nilam juga digunakan di industri kosmetik dan farmasi.

Selain nilam, komoditas yang bisa diambil minyak atsirinya antara lain : daun cengkeh, bunga melati, serei dll, minyak atsiri dari komoditas ini digunakan utk bahan di industri farmasi dan di manfaatkan untuk aroma terapi.

Kami menawarkan Pembangunan Industri Minyak Atsiri secara Komprehensif mulai konstruksi pabrik, mesin pengolahan atsiri hingga instalasi pengolahan limbah.
Untuk proses pengolahan ada beberapa macam al : Destilasi, Refine atau CO2 extract

- Produk yang dihasilkan dalam bentuk Minyak Atsiri.
- Bahan Baku : daun nilam, daun cengkeh, serei, melati dll.
- Kapasitas Bahan Baku : Menyesuailan sesuai permintaan.

Contoh Mesin Pengolahan Atsiri Nilam :

mesin minyak nilam

mesin atsiri nilam

mesin minyak atsiri

Spesifikasi (Kapasitas kecil) :

1. Jenis : Sistem Kukus
Dimesi Mesin : (DxT) 76.5 x 175 cm
Bahan Utama : Stainlees Steel 2 mm, 304 (Las Argon, halus)
Bahan Rangka : Pipa besi
Kapasitas : 50-80 kg/batch (6jam)
Pemanas : LPG/Minyak tanah/Kayu Bakar/batubara
Kelengkapan : Pemisah minyak, pendingin
Garansi : 6 bulan
Berat alat : Sekitar <1>

2. Jenis : Sistem Boiler
Dimesi Mesin : (DxT) 76.5 x 175 cm
Bahan Utama : Stainlees Steel 2 mm, 304 (Las Argon, halus)
Bahan Rangka : Pipa besi
Kapasitas : 50-80 kg/batch (6jam)
Pemanas : pembangkit steam (boiler)
Kelengkapan : Pemisah minyak, pendingin, isolator
Garansi : 6 bulan
Berat alat : Sekitar 1 ton
Tangki : sistem molen

send to your friend:

0 Comments:

Post a Comment