लुम्पुर बेर्पोतेंसी जडी बहन केरामिक

DARI MEDIA CENTER SIDOARJO (2006-09-13 15:38:39)

Berbagai upaya pemanfaatan lumpur panas Lapindo Brantas terus dikaji oleh beberapa pengusaha baik yang ada di Jatim maupun dari luar Jatim. Salah satunya dengan melakukan ujicoba untuk menjadikan lumpur sebagai bahan baku membuat keramik dan produk kerajinan lain.
- Berdasarkan hasil penelitian dari Direktorat Jenderal Perindustrian dan Perdagangan diketahui kalau lumpur tersebut sangat berpotensial untuk dijadikan bahan baku untuk membuat keramik.
Kepala Ditjen Perindustrian dan Perdagangan. Beni Wahyudi usai melakukan pertemuan dengan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (13/9) mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan ujicoba itu. Dari hasil sementara bisa disimpulkan kalau lumpur bisa dijadikan sebagai bahan membuat keramik. Namun lebih detilnya mengenai keamanan dampaknya bagi kesehatan perlu dilakukan pengujian serta penelitian lebih lanjut.
“Pembuatan keramik dengan bahan lumpur, hasil sementara dinyatakan tidak masalah. Bahkan diketahui lumpur tersebut memiliki kandungan yang cocok untuk pembuatan keramik itu. Di antaranya lumpur telah mengandung tanah bercampur pasir. Dikatakan, pihaknya juga telah melakukan penelitian yang dipusatkan di Bandung. Dan ternyata lumpur dari Porong ini memiliki sifat yang mudah dibentuk,” katanya.
Menurut Beni ada beberapa hal yang diteliti dalam ujicobanya itu, diantaranya uji kimia, uji fisik dan uji teknologi. Uji kimia adalah berkaitan dengan unsur apa saja yang terkandung pada lumpur, apakah bisa diolah menjadi keramik atau tidak. Sedangkan uji teknologi yakni melakukan pembakaran untuk melihat perubahan warna lumpur setelah dibakar beberapa kali. Sementara kalau uji fisik dilakukan untuk menguji kekuatan lumpur itu sendiri sertelah menjalani kedua proses tersebut.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, memang tidak semua bahan lumpur bisa dijadikan bahan keramik. Lumpur yang bisa diolah adalah lumpur yang sudah setengah kering. Melalui beberapa proses pembuatan bahan baku, nantinya lumpur ini akan dijadikan keramik. “Namun begitu kita masih perlu melakukan pengujian tentang dampaknya,” terangnya.
Dengan lumpur bakal dimanfaatkan menjadi keramik, berarti konsep ini merupakan yang ketiga yang sudah digagas pemerintah. Sebelumnya lumpur juga telah diujicoba dijadikan batu bata dan beton. Hanya saja sampai sekarang dua konsep ini belum terealisasi. Meskipun hasil penelitian menyatakan batu bata itu aman dan memiliki kekuatan yang sama dengan buatan pabrikan.
Menanggapi hal ini, Bupati Win menyatakan bakal mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan konsep-konsep yang sudah ada. “Kami tidak ingin hanya jadi konsep saja. Harus ada realisasi dan kita akan memberi desakan agar realisasi itu dilakukan secepatnya,” kata Win.
Masih menurut orang nomor satu di pemerintahan Sidoarjo ini, konsep ini diharapkan mampu memberikan solusi atas pemecahan persoalan penanganan luapan lumpur. Ia malah mengusulkan, jika keramik nanti terealisasi dibuat, Win meminta keramik itu dibuat dengan nama “lusi” yang merupakan singkatan dari Lumpur Sidoarjo.
“Biar semua orang akan langsung tahu, kemarik yang dipakai berasal dari luapan lumpur di Sidoarjo,” ujarnya yang langsung disambut gerr peserta pertemuan.(hjr)

0 Comments:

Post a Comment